Indonesia Title: Interview Session, Amos Cahyadi dan Cahaya Sang Pencipta
(English)
Musical instruments have their own way to make a song beautiful. Melodies from musical instruments can guide us to go deep into a song. These melodies can also remind us of certain memories in the past. Drum set is one of these instruments. As a person who devotes themselves as a drummer, one will absolutely devote themselves to make a marvelous result. No wonder, a lot of musicians, drummers included, give their life into music.
(Indonesia)
Suara dari Instrumen musik membawa kita masuk dalam sebuah lagu. Meresapi setiap relung jiwa yang kosong. Membasahi memori yang sempat mengering karena derasnya waktu. Instrumen musik mempunyai caranya sendiri dalam membuat sebuah lagu menjadi indah.
Drum set merupakan salah satunya. Bagi seseorang yang menjiwai sebuah permainan musik, ia akan mencurahkan tenaga dan pikirannya demi tercapainya sebuah hasil yang apik.
(English)
Meet Amos Cahyadi, the drummer of religious bands who is quite experienced in Indonesian music world. He pours his hard work and commitment through playing drum. What makes Amos a unique musician? He feels that the life he lives isn’t only his, but also God’s.
For Amos, being a drummer is not a choice. He sensed that he’s guided to become a drummer. “I think it’s more like God’s guidance to what I am now,” he said. Amos understands that he has a music talent.
“Music is my career, so I will do anything that is music-related,” he explained. His days are not the same since. Amos becomes a drummer in various events. “I participated in events like weddings, jury in band festival, producer, composer, et cetera.”
(Indonesia)
Kerja keras dan komitmen, akan ia tuangkan dalam permainan drumnya. Totalitas yang diberikan dalam membentuk sebuah harmoni akan menjadi pertimbangan bagi sang seniman. Tak jarang seorang seniman bukan saja memberikan waktu yang ia miliki, tapi juga hidupnya.
Seperti Amos Cahyadi, drummer band rohani yang malang melintang di dunia musik tanah air. Ia merasa bahwa hidup yang ia jalani, bukan milik dirinya seorang, tapi milik Tuhan Sang Pencipta. Dirinya seperti diarahkan dan dibentuk menjadi seorang drumer.
Menjadi seorang drumer bukanlah pilihan. “Sepertinya bukan pilihan, karena setelah di flash back semua memang sudah jalan Tuhan yg membawa saya ke posisi seperti sekarang”.
Amos seperti mendapat cahaya tuntunan dari Sang Pencipta. Sejak itu hari-harinya tidak lagi sama. Ia menjadi penabuh instrumen drum diberbagai event. Amospun menyadari kalau ia mempunyai kemampuan sebagai musisi,
“Profesi saya sebagai musisi, jadi apa saja yang berhubungan dengan musik saya kerjakan”, ujarnya. Sepertinya Amos merupakan musisi yang serba bisa. Terbukti ia menangani berbagai macam projek yang ada kaitannya dengan musik, “Saya mengisi di acara pernikahan, jadi juri di festival band, produser, pencipta lagu, dll”.
(English)
As an individual, Amos believes that his talent is a gift from God. He shows his gratitude by being a good drummer. “Because God has given me life, so I wanna do something good in return,” Amos remarked. He admitted that he joined religious bands as a drummer. “All bands I joined are religious bands. One of them is NDC Worship,” claimed a father of two daughters and a son.
Speaking about his music career, he had composed a couple of religious albums, mini albums, even singles and songs. Here’s a few of them:
(Indonesia)
Sebagai seorang individu Amos memahami, bahwa bakat yang ia punya milik Tuhan, maka ia juga harus mengembalikan bakatnya kepada Tuhan-menjadi seorang drumer yang baik-red.
“Karena hidup saya ini adalah milik Tuhan, sudah seharusnya saya kembalikan talenta / bakat yang sudah Tuhan kasih”, jelas Amos. Dirinya mengakui bahwa ia memang banyak berkecimpung dalam band rohani.
Menurut Amos, ia memang paling banyak porsinya berperan sebagai drummer band rohani. “Karena semua band yg saya terlibat adalah band rohani, salah satu nya saat ini di NDC Worship”, ujar ayah dari dua orang putri dan satu putra ini.
Berbicara mengenai karya musik yang pernah dikerjakannya, ia menyatakan sudah menelurkan beberapa album rohani, mini album, lagu dan single diantaranya;
Speaking about his music career, he had composed a couple of religious albums, mini albums, even singles and songs. Here’s a few of them:
*)Album
- Album GBI KIA “Berkat Surgawi”,
- Album Cindy Carolina AFI “ Kasih Sejati”
- Mini Album ISRA “Indonesia Sejahtera”
- Album GMB Community “Belong To You” https://youtu.be/wqu85EDGY8Y
-Mini Album Ivana Setyawan “Hanya BagiMu”, https://youtu.be/Lx7AfbCv9ow
*)Single & Lagu
-Take My Life And Let it Be-Amos Cahyadi
-Single GMB Community “KesetiaanMu”
(English)
For Amos, family is his treasure. No matter how busy he is, he will always prioritize his family. “I’m not quite busy, hehehe. Everything is manageable and family is my priority,” he explained, chuckling.
As a musician, Amos encourages us to enrich our music reference as it helps us to create a marvelous piece. “When [we’re] composing songs, we need to listen to songs from various genre, because it helps us to gather ideas,” he explained.
(Indonesia)
Bagi Amos keluarga merupakan faktor yang utama, ditengah kesibukannya ia tetap memprioritaskan keluarga. “Saya nggak terlalu sibuk hehe, semua masih bisa diatur dan keluarga adalah prioritas utama”, sambungnya sambil tertawa.
Dalam berkarya sebagai seorang seniman, menurut Amos kita harus mempunyai referensi musik yang luas, karena itu akan membantu kita dalam menciptakan sebuah karya yang berkualitas. “Dalam menciptakan lagu kita harus dengar banyak referensi, sebab nanti ide akan datang dengan sendirinya”, terang Amos.
(English)
Artists have their own principles in doing their creative work. That applies to Amos. Amos and drums are inseparable. They work together to create terrific beats that amaze their listener.
“My principle is keep exercising until death do us apart,” Amos explained. In his late years, Amos is still productive as a drummer. He told me that he’ll still actively playing drum and exploring the beats to keep being productive. “I will always play drum to keep my existence,”, Amos said.
(Indonesia)
Setiap seniman selalu mempunyai dasar filosofinya sendiri, landasan dalam berkarya, begitu juga dengan Amos yang mempunyai filosofi bahwa instrumen drum baginya sudah melekat kuat. Ia seperti tak terpisahkan, menyatu bersama jiwa Amos. Bersama memadu harmoni, dan siap untuk melepaskan beat yang menginspirasi pendengarnya.
“Filosofi saya dalam bermusik, adalah berlatih terus sampai maut memisahkan”, pungkas Amos sambil bercerita. Diusianya yang terbilang senior, Amos masih produktif berkarya sebagai drumer. Menurutnya ia akan terus aktif menjadi drumer, asalkan ia terus bergerak. Tidak diam, terus mengeksplorasi beat dan rhytm yang ada. “Agar bisa terus eksis seperti sekarang, saya terus berkarya”, ucap Amos.
(English)
As a young person, I’m quite amazed by Amos’ concept of give and take in talents. Then, I asked him about a dream he hadn’t achieved. I felt the urge to ask as I personally believe that the essence of a musician is to create something, to share knowledge to their listeners, and to spread positive vibe through their music. “My dream that I haven’t achieved is making a solo album, because I just happened to release a single,” he said, closing our conversation.
(Indonesia)
Diakhir wawancara saya bersama Amos, saya sebagai anak muda terus terang merasa kagum, tentang konsep timbal balik talenta yang dipegang Amos (penggunaan talenta / bakat yang didapat dari Tuhan, dan dikembalikan lagi, melalui pendayagunaan bakat bermain drum).
Saya lalu bertanya tentang apakah ada cita-citanya yang belum tercapai ? Menurut sudut pandang saya ini penting, sebab hakikat dari seorang musisi adalah berkarya, untuk memberikan wawasan bagi pendengarnya.
Mengumpulkan segenap daya yang ada untuk membuahkan hasil yang optimal. Bukan hanya membuat lagu untuk diri sendiri, tapi juga berbagi untuk orang lain.
Tidak hanya memikirkan diri sendiri, tapi juga bisa bertoleransi untuk menjangkau orang banyak. “Cita-cita saya yang belum tercapai adalah bikin album solo , karena saat ini baru release satu single hehe”, terang Amos menutup perbincangan kami.